Jumat, 26 November 2010

RI Usul Tempe Punya Standar Internasional





Indonesia mengusulkan agar tempe memiliki standar yang diatur dalam Codex atau Codex Alimentarius Commission (CAC). Codex merupakan wadah bersama antara lembaga pangan dunia (FAO) dan lembaga kesehatan dunia (WHO).

"Tempe itu harus distandarkan, kalau tempe itu dari kedele," jelas Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (25/11/2010).



Hal ini setidaknya disampaikan perwakilan Indonesia dalam forum sidang Codex Komite Asia yang berlangsung di Bali dari tanggal 22-26 November 2010. Menurut Adhi, usulan Indonesia tersebut sudah masuk dalam tahap usulan tahap 2 di Codex yang akan dibahas.

Ia menjelaskan alasan Indonesia mengusulkan hal tersebut karena selama ini banyak negara yang mengklaim produk tempe namun bahan bakunya bermacam-macam seperti dari kacang konro, lupin dan lain-lain.

Selain itu, dengan tempe distandarkan internasional maka nantinya akan mudah bagi komoditas tempe di pasarkan di dunia internasional karena sudah memiliki standar baku. Hal ini juga untuk menghindari perdebatan banyak negara jika tempe sudah menjadi komoditas yang diperdagangkan secara luas di internasional.

"Negara yang baru komentar itu Jepang. Jepang meminta alasan tempe mengapa distandarkan," jelasnya.

Adhi juga mengatakan, berdasarkan pertemuan di Bali beberapa kesepakatan sudah terjadi misalnya soal komoditi sagu yang akan dibuat standarnya di Codex meski saat ini baru masuk tahap 8. Meski sebelumnya beberapa negara seperti Filipina dan Malaysia keberatan, yang pada akhirnya menyetujui.

"Nanti diusulkan dibahas di komite Jenewa. Sidang berikutnya Maret atau April 2011," katanya.

Pertemuan Codex di Bali yang akan berakhir besok, juga masih menyisakan perdebatan soal apakah sambal masuk dalam Codex. Selain itu, usulan keju masuk Codex pun akhirnya dihentikan karena setiap negara memiliki cara tersendiri dalam membuat keju.

"Yang belum sepakat itu sambal, India meminta dimasukan, disana sambal dimasukan buah-buahan kering. Kayaknya kalau sambal susah, dan keju didrop," katanya.

 
diposkan oleh : culasatu79

Jembatan Sunda Bisa Kalahkan Golden Gate AS

Pemerintah bermimpi Jembatan Selat Sunda (JSS) bisa menjadi ikon dan kebanggaan Indonesia. Keberadaan Jembatan yang menghubungkan Jawa-Sumatera ini bisa melebihi ikon Golden Gate Bridge di San Francisco, Amerika Serikat atau Sydney Harbour Bridge di Australia.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak meyakini JSS bisa menjadi kebanggaan karena dibangun pada masa kini. Beda dibanding kedua jembatan yang dibangun pada awal abad ke 19.
"Dunia saat ini sedang melihat ini, karena Jembatan Selat Sunda termasuk terpanjang di dunia, beda dengan Golden Gate Bridge dan Sydney Harbour Bridge," kata Hermanto di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat 26 November 2010.

Dunia juga memperhatikan JSS karena jembatan ini merupakan salah satu jembatan suspensi yang akan melewati palung dengan dalam 150 meter. "Sehingga kita harus yakin, JSS bisa dibangun dengan teknologi terkini," katanya.

Hermanto menceritakan bahwa saat ini proses pembangunan Jembatan Selat Sundah tengah dalam tataran konsep apa yang harus diteliti dalam studi kelayakan. "Jembatan ini akan dibangun seperti apa?," kata Hermanto. Konsep studi ini dijanjikan selesai tahun ini dan studi lapangan sesungguhnya mulai tahun depan.

Dalam penyusunan konsep ini pemerintah sedang membuat kriteria apa saja yang harus dilakukan di FS (feasibility sudti/studi kelayakan). Setelah itu konsep pra FS akan diberikan kepada konsorsium untuk melaksanakan.

Konsep pra FS, kata Hermanto, sedang dibahas oleh tim nasional dan sekretariat. Mereka adalah tim yang mengidentifikasi bagaimana jembatan akan dibangun, rute persisnya seperti apa, jarak ke Gunung Krakatau berapa jauh, dan melakukan semuanya dilakukan dengan simulasi.

"Diharapkan nanti BUMN dan BUMD juga menjadi mitra swasta dalam membangun jembatan ini," kata Hermanto. Pemerintah berharap dana swasta adalah yang terbesar porsinya sedangkan pemerintah hanya memberikan dukungan.

Tak hanya ikon karena canggih dari sisi teknologi pembuatan, kata Hermanto, Jembatan Selat Sunda juga akan dibuat menarik. Salah satunya bagaimana ide memanfaatkan ombak serta tenaga angin dan panas matahari di Selat Sunda sebagai sumber energi terbarukan. Diharapkan energi terbaharukan itu bisa menjadi landmark khusus untuk membentuk kawasan mandiri energi.

"Kami harap pariwisata bisa tumbuh disana," katanya.

Sumber : www.vivanews.com 

diposkan oleh : culasatu79