Indonesia mengusulkan agar tempe memiliki standar yang diatur dalam Codex atau Codex Alimentarius Commission (CAC). Codex merupakan wadah bersama antara lembaga pangan dunia (FAO) dan lembaga kesehatan dunia (WHO).
"Tempe itu harus distandarkan, kalau tempe itu dari kedele," jelas Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (25/11/2010).
Hal ini setidaknya disampaikan perwakilan Indonesia dalam forum sidang Codex Komite Asia yang berlangsung di Bali dari tanggal 22-26 November 2010. Menurut Adhi, usulan Indonesia tersebut sudah masuk dalam tahap usulan tahap 2 di Codex yang akan dibahas.
Ia menjelaskan alasan Indonesia mengusulkan hal tersebut karena selama ini banyak negara yang mengklaim produk tempe namun bahan bakunya bermacam-macam seperti dari kacang konro, lupin dan lain-lain.
Selain itu, dengan tempe distandarkan internasional maka nantinya akan mudah bagi komoditas tempe di pasarkan di dunia internasional karena sudah memiliki standar baku. Hal ini juga untuk menghindari perdebatan banyak negara jika tempe sudah menjadi komoditas yang diperdagangkan secara luas di internasional.
"Negara yang baru komentar itu Jepang. Jepang meminta alasan tempe mengapa distandarkan," jelasnya.
Adhi juga mengatakan, berdasarkan pertemuan di Bali beberapa kesepakatan sudah terjadi misalnya soal komoditi sagu yang akan dibuat standarnya di Codex meski saat ini baru masuk tahap 8. Meski sebelumnya beberapa negara seperti Filipina dan Malaysia keberatan, yang pada akhirnya menyetujui.
"Nanti diusulkan dibahas di komite Jenewa. Sidang berikutnya Maret atau April 2011," katanya.
Pertemuan Codex di Bali yang akan berakhir besok, juga masih menyisakan perdebatan soal apakah sambal masuk dalam Codex. Selain itu, usulan keju masuk Codex pun akhirnya dihentikan karena setiap negara memiliki cara tersendiri dalam membuat keju.
"Yang belum sepakat itu sambal, India meminta dimasukan, disana sambal dimasukan buah-buahan kering. Kayaknya kalau sambal susah, dan keju didrop," katanya.
Sumber : www.detik.com
diposkan oleh : culasatu79